PT Sentra Awan Maxima (SAM) adalah operator pertama yang mengoperasikan Qube 240 Lidar Systems, dan operator ketiga yang mengoperasikan sistem lidar dari Quantum Systems GmbH. Pada misi pertama mereka, tim PT Sentra Awan Maxima yang masih dalam masa pendampingan operasi oleh PT Quantindo Widjaya Adhirajasa menjalankan misi pemetaan lidar di salah satu site pegunungan yang berlokasi di area Subaim, Halmahera – Maluku Utara dan beberapa lokasi eksplorasi tambang nikel yang juga berada di Halmahera.
Pada misi ini, tim yang baru saja mengoperasikan evtol fixed wing UAV ini dituntut untuk melakukan penerbangan fixed wing dengan mengangkut sensor lidar Qube 240 pabrikan Quantum Systems GmbH dan Yellowscan, pada altitude rendah di area perbukitan dan tidak adanya akses menuju area misi dalam radius 5-7 kilometer akibat kondisi daerah yang rawan akibat masih adanya suku pedalaman dan tidak adanya akses mobil. Dan untuk perjalanan ekspedisi menggunakan perjalanan biasa dengan berjalan menyusuri perbukitan dikhawatirkan adanya korban nyawa, dan tentu tidak diijinkan oleh aparat keamanan setempat.
Setelah tim PT Sentra Awan Maxima beserta pemberi kerja PT Akso Mandiri Energi (AME) melakukan penyusuran terhadap Area of Interest (AOI) yang harus diakuisisi, akhirnya titik take off teraman ditentukan dari area yang agak jauh dari AOI namun memiliki probability visual yang lebih luas meskipun jauh dan tidak sesuai dengan yang direncanakan saat perencanaan misi menggunakan QBASE sebelum turun ke lapangan.
Dari gambar mission planning Qbase 3D diatas, terlihat Trinity di setup untuk menuju ke waypoint AOI mengikuti kontur dengan beberapa path tambahan, sebab untuk menuju area AOI dari titik tersebut, tim PT Sentra Awan Maxima berhadapan dengan bukit kecil dengan elevasi diatas 300 meter. Itulah mengapa Trinity disetup berkelok untuk menghindari benturan terhadap bukit.
Sedangkan pada track coming home, dari waypoint akhir Trinity disetup untuk mengikuti jalur tebing dan tim PT Sentra Awan Maxima yang didampingi oleh personil PT Quantindo Widjaya Adhirajasa meminta kepada PT Akso Mandiri Energi agar menempatkan personil visual observer untuk melihat karakteristik cuaca di AOI. Visual observer melaporkan ke base terkait pergerakan pohon, kondisi langit, dan juga cuaca serta memberikan pertimbangan terkait inisiasi penerbangan. Jika visual observer mengatakan tidak aman, maka tim tidak akan menginisiasi penerbangan.
Beberapa penerbangan lidar diuji terlebih dahulu mulai dari altitude aman untuk menggambarkan medan yang jauh, sehingga banyak data yang harus diulang dengan penerbangan lebih rendah. Pada saat pendampingan dan ahli teknologi, altitude yang digunakan adalah altitude aman di 140 meter AGL, namun data yang dihasilkan masih banyak yang berlubang, dan laser tidak dapat mengcapture data dengan rapat. Sehingga dilakukan pengulangan pada ketinggian 100 meter AGL dan 120 meter AGL dan data yang dihasilkan akhirnya memenuhi standar yang ditetapkan oleh klien.
Pada saat pengulangan akuisisi data di ketinggian 100 – 120 meter, data yang dihasilkan memiliki densitas yang tinggi untuk data raw. Hanya operator PT Sentra Awan Maxima dituntut untuk lebih hati-hati dalam menyusun rencana terbang, fitur 3D Planning pada Qbase 3D mempermudah tim untuk melakukan analisis secara on desk, namun tetap tim PT Sentra Awan Maxima kembali melakukan ekspedisi singkat untuk melakukan survey fisik. Bahkan mengkonversi data RGB yang mereka akuisisi terlebih dahulu untuk menjadi DEM dan di input ke QBASE untuk membantu referensi altitude. Tahapan ini juga untuk mengantisipasi salah satu kelemahan Trinity F90Plus yang akan menginisiasi return home lurus dari altitude terakhir apabila masuk ke fitur failsafe. (kelemahan ini akan diupdate pada versi Qbase update kedepan)
Pada saat pengulangan penerbangan untuk mendapatkan raw data dengan kerapatan lebih baik, operator PT Sentra Awan Maxima sudah melakukan penerbangan mandiri tanpa pendampingan, beberapa SOP pada pengalaman misi pertama menjadi catatan khusus untuk menyelesaikan misi dengan aman dan bertanggung jawab. Penerbangan dilakukan pada altitude 100 meter – 120 meter Altitude Take Off (ATO) dan hasil data lidar yang dihasilkan memudahkan tim processing PT SAM untuk melakukan integrasi data sampai finalisasi report ke klien mereka.
Banyak halangan serta pertimbangan dalam menjalankan penerbangan rendah di area perbukitan dan pegunungan dengan kontur yang variatif dan ekstrem, namun jika dibandingkan dengan akuisisi data menggunakan copter, Trinity F90Plus dengan sensor lidar Qube 240 lebih efisien dan efektif dari sisi akuisisi data dan yang paling utama dari semua proses adalah saat integrasi dan processing data. Dengan Lidar Fixed Wing, maka titik take off semakin sedikit dan tidak banyak berpindah-pindah sehingga persentase perbedaan altitude di setiap layer antar misi menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan banyaknya layer kecil yang diintegrasikan menjadi satu kesatuan.
Dan Yellowscan pun mengembangkan fitur di Yellowscan Cloudstation dimana nantinya di Cloudstation tim processing data bisa melakukan pengolahan sekaligus beberapa misi dan di proses menjadi satu kesatuan tanpa harus menggunakan software lainnya.
Untuk akuisisi data lidar di lahan datar dengan ketinggian 100 meter Altitude Take Off (ATO), PT Sentra Awan Maxima berhasil melakukan akuisisi data lidar untuk lahan flat seluar 350 hektar untuk 50 menit misi Trinity F90Plus. Dan data yang dihasilkan memiliki kerapatan yang tinggi seperti data berikut :
Hingga saat ini, PT Sentra Awan Maxima telah melakukan penerbangan mandiri untuk menjalankan kegiatan jasa akuisisi data lidar skala luas dan jarak jauh di beberapa klien pertambangan dan ketenagalistrikan.
0 Comments