Setelah selesai melakukan pelatihan lokal di Jakarta, mulai dari pemahaman ulang terkait pengenalan unit Tron eVTOL dari Quantum Systems, serta penerbangan latihan di area terbang Komunitas Aerial Modeling KALONG di Jakarta Garden City. Tim Hutama Karya, didampingi dengan instruktur utama Quantum Systems GmbH dari Munich dan instruktur utama dari PT Byte Geo Solusi (selaku distributor tunggal Quantum Systems di Indonesia) melakukan pendampingan pelatihan di area kerja yang nantinya akan menjadi target pemetaan koridor Jalan Tol Lampung sampai dengan DI Aceh, dengan estimasi panjang jalan 2200 kilometer.
Penerbangan dilakukan di area PT Musi Hutan Persada, dimana perusahaan ini juga adalah pengguna unit Quantum Systems untuk keperluan forestry, serta menjalankan misi pemetaan awal dan rutin seluas 280.000 hektar wilayah konsesi.
Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan on field training ini dilakukan selama 2 hari, dimana pada hari pertama, penerbangan dilakukan menggunakan trase lama dan bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri operator mulai dari perakitan alat, operasi penerbangan, survey awal, identifikasi area sampai dengan data processing. Pada penerbangan pertama ini, operator utama Hutama Karya sudah diminta untuk melaksanakan sendiri kegiatan operasi dengan perangkat lidar ini.
PT Byte Geo Solusi juga menurunkan kedua instruktur utama Quantum Systems GmbH untuk menguji apakah teknologi Quantum Systems ini aplicable untuk digunakan di Indonesia, dengan berbagai rintangan akses jalan, keterbatasan sistem transportasi dan dengan kondisi alam yang ekstrem, serta apakah bisa dijalankan atau dioperasikan oleh klien. Hal ini dilakukan karena masih banyak pabrikan drone yang menjual unit drone saja tanpa memperhatikan apakah unit yang mereka tawarkan memang benar-benar bisa dioperasikan oleh operator perusahaan, khususnya yang masih baru mempelajari drone.
Di lapangan, ternyata tim bekerja dengan sangat optimal, mulai dari perencanaan misi, survey lokasi take off/ landing, serta membahas berbagai kemungkinan yang muncul di setiap misi terbang. Halim Wiranata dan Billy Silaen, dibantu dengan tim PT Byte Geo Solusi selaku pendamping misi, serta personil ruas Hutama Karya, membuat seluruh penerbangan dalam rangka pengambilan data RGB dan data Lidar sukses.
Dengan ketinggian 140 meter untuk memenuhi standar kualitas Yellowscan Surveyor Ultra, operator dibantu dengan adanya fitur Terrain Following dengan merujuk pada data Satellite Radar for Topographic Mission (SRTM). Sehingga operator bisa menganalisa potensi adanya benturan atau altitude yang dapat menyebabkan kecelakaan pesawat dalam menjalankan misi.
0 Comments